Umbi garut dapat diolah menjadi tepung dan pati garut yang dapat disimpan lama ditempat yang kering. Mutu tepung garut yang satu dan lainnya sangat berlainan, tergantung cara pengolahan dan mutu bahan bakunya. Tepung garut kualitas komersial berwarna putih, bersih, bebas dari noda dan kadar airnya tidak lebih dari 18,5 %, kandungan abu dan seratnya rendah, pH 4,5 – 7 serta viskositas maksimum antara 512 – 640 Brabender Unit.
Cara pembuatan tepung garut adalah sebagai berikut :
- Pilih umbi yang segar, maksimal disimpan dua hari setelah panen.
- Bersihkan umbi garut dari kotoran (tanah) dan kulit atau sisik-sisiknya.
- Cucilah umbi garut dalam air mengalir hingga bersih, kemudian segera direndam selama beberapa waktu agar tidak terjadi pencoklatan (browning).
- Rajanglah umbi garut tipis-tipis dengan alat pengiris atau penyawut ubi kayu.
- Keringkan sawut garut dengan cara dijemur atau menggunakan alat pengering buatan hingga berkadar air 10 – 12 %.
- Tumbuklah sawut kering hingga lembut, kemudian diayak dengan ayakan tepung berulang-ulang.
- Tampung tepung garut dalam wadah. Simpan wadah yang berisi tepung di tempat yang kering.
Cara pembuatan pati garut adalah sebagai berikut :
- Pilih umbi garut yang segar, kemudian bersihkan dari kotoran (tanah) dan sisik-sisiknya terus dicuci dengan air bersih yang mengalir.
- Parutlah umbi garut hingga menjadi bubur kasar, kemudian tambahkan air bersih sambil diaduk-aduk atau diremas-remas agar keluar patinya. Selanjutnya saringlah bubur tersebut dengan kain untuk memisahkan pati dari seratnya. Larutan hasil perasan segera diendapkan sehingga air terpisah dari endapan pati.
- Jemurlah endapan pati garut hingga kering, kemudian gilinglah menjadi pati halus.
- Kemaslah pati garut dalam wadah (kemasan) kantong plastik atau kaleng yang kedap udara (tertutup), kemudian simpan ditempat yang kering.
0 komentar:
Posting Komentar